Popular Posts

Jumat, 13 Januari 2012

Sengketa Rokok Kretek, Indonesia Pertimbangkan Banding

Metrotvnews.com, Jakarta: Organisasi Perdagangan Internasional (World Trade Organisation/WTO) memenangkan Indonesia dalam sengketa peredaran rokok kretek di Amerika Serikat (AS).

Dalam keputusannya, Indonesia memenangi klaim perlakuan diskriminasi atas rokok kretek yang banyak diproduksi di Indonesia dengan rokok mentol. Namun demikian, penjualan rokok kretek di AS tetap dilarang dengan alasan kesehatan.

Terhadap keputusan tersebut, Indonesia masih menyatakan pikir-pikir untuk menyatakan banding.

Hal tersebut disampaikan oleh Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami.

"Kita belum (naik banding). Saya kira keputusan sudah jelas, kita dimenangkan soal TBT (Technical Barriers to Trade) Article 2 point 1. Kita kalah di Article 2 point 2. Tapi prinsipnya kita sudah dimenangkan," ujar Gusmardi, akhir pekan lalu.

Maka dari itu, pihaknya belum menganggap penting pengajuan banding terhadap keputusan WTO tersebut. Meski demikan, dalam beberapa minggu ke depan akan diputuskan apakah Indonesia akan mengajukan banding atau tidak. "Nanti kita liat dalam minggu-minggu ini lah," ujarnya.

Ia menambahkan, berdasar keputusan panel yang dipublikasikan September 2011, seharusnya Amerika mendapat sanksi. Sanksinya seperti apa, lanjut Gusmardi, itu akan diputuskan dalam persidangan Appelate Body yang akan digelar pada pertengahan bulan ini. "Nanti liat saja keputusan Appellate Body-nya. Apakah Apellate Body memerintahkan dicabut atau menyesuiakan atau bagaimana," jelas Gusmardi.

Di lain pihak, Amerika menyatakan banding atas keputusan WTO tersebut. Dalam situs resmi WTO, diketahui AS menyatakan bandingnya pada 5 Januari lalu.

Sengketa rokok kretek berawal dari peraturan yang disahkan pemerintah AS perihal Family Smoking Prevention and Tobacco Control Act. Peraturan tersebut melarang produksi dan penjualan rokok kretek dan rokok beraroma lain di AS. Sedangkan rokok mentol masih diperbolehkan beredar.

Dalam keputusan panel WTO September lalu, Indonesia memenangi klaim artikel 2.1 pada TBT karena perlakuan diskriminasi terhadap rokok kretek.

Padahal kedua produk adalah sejenis. Akan tetapi WTO memenangkan AS dalam artikel 2.2 karena ada bukti ilmiah bahwa melarang rokok ikut memberikontribusi pada penurunan perokok usia muda. Maka dari itu, WTO menolak klaim Indonesia yang menilai tidak perlu adanya peraturan yang ditetapkan AS. (MI/*)

Manfaat Rokok Bagi Indonesia Raya dan Kita

Saya bukanlah seorang yang begitu menyukai rokok. Dalam situasi tertentu memang saya sering merokok, terutama apabila di lingkungan sekitar saya cukup banyak para perokok dan ada yang menawari saya rokok. Jika suruh memilih jenis rokok mana yang saya sukai, saya akan menjawab saya lebih memilih jenis yang ringan (rokok putih istilahnya) dibandingan yang berat atau yang kretek. Jikalau saya sendirian atau disekitar saya tidak ada perokok atau sedikit perokok maka saya juga tidak merokok (Kecuali jika sedang tegang pikirannya kadang saya juga merokok untuk membantu melalui ketegangan pikiran saya). Oleh karena perilaku merokok saya diatas, mungkin kebiasaan saya tersebut lebih tepat disebut sebagai sosial smoker.

Lupakan tentang kebiasaan merokok sosial saya. Disini saya ingin mengajak para pembaca untuk memahami bagaimana sebuah industri rokok di indonesia ini memiliki kelangsungan hidup, saya ramalkan, yang cukup lama. Dalam beberapa puluh tahun ke depan, saya meramalkan bahwa industri perokokan di indonesia tidaklah mungkin gulung tikar.

Industri rokok memiliki cukai yang cukup besar. Pendapatan negara dari perusahaan-perusahaan rokokpun saya yakin cukup signifikan untuk menambah belanja negara. Seberapapun buruknya efek yang ditimbulkan oleh kegiatan merokok ini, saya merasa hal tersebut tidak akan menghalangi kejayaan industri-industri rokok nasional. Ini manfaat rokok pertama.

Manfaat kedua. Industri rokok merupakan industri yang sedemikian massif dari segi tenaga. Ini dimungkinkan karena industri ini mampu menyerap tenaga kerja yang luar biasa banyak dibandingkan dengan industri yang lainnya. Larangan penggunaan mesin-mesin industri otomatis dari pemerintah dalam menjalankan roda perusahan rokok mengindikasikan kebutuhan atau ketergantungan pemerintah, terutama soal tenaga kerja, yang sedemikian tinggi. Dengan demikian keberlangsungan hidup masyarakat yang menggantungkan hidup dari pekerjaan mereka di perusahaan rokok ini semakin tinggi. Tanpa rokok berarti tanpa nasi dan dapur yang mengepul. Ini belum dihitung pengangguran yang berhasil diatasi lewat agen-agen rokok maupun para pedagang kecil dan pedagang kaki lima.

Manfaat ketiga. Industri Musik, Televisi, Olah Raga dan sejenisnya berutang cukup banyak dengan Industri Rokok. Konser-konser musik di televisi maupun di kota-kota besar sponsor utamanya jarang sekali yang tidak pabrik rokok. Tanpa andanya sponsor dari perusahaan rokok ini kemungkinan besar hiruk pikuk dunia lagu dan musik di indonesia akan menjadi sunyi. Acara sepak bola mana yang tidak menggunakan sponsor perusahaan rokok? Sejauh yang saya ketahui sebagian besar acara-acara sepak bola maupun olah raga-olah raga lain semisal (bulu tangkis, billiard, tenis, dan yang lainnya) bisa berkembang dan melangsungkan berbagai event pertandingan karena dukungan dari perusahaan ini. Musik tanpa rokok adalah sunyi. Televisi tanpa rokok adalah sepi. Olah raga tanpa rokok adalah redup medali.

Ketiga manfaat diatas merupakan manfaat dari rokok dalam skala yang massif atau besar. Selanjutnya saya ingin membahas manfaat dari rokok dalam skala individual atau setidaknya dalam skala yang lebih sempit atau kecil.

Manfaat rokok secara bilogis psikologis. Bagi sebagian banyak orang, rokok adalah teman hidup. Seperti anda membutuhkan makan dan minum maka bagi orang-orang tertentu rokok merupakan sebuah kebutuhan. Jika mereka sedang dirundung masalah atau dirundung kesendirian dan kesepian, rokok bisa menjadi teman berbagi sepi. Rokok menemani kita dikala sedang menunggu sang kekasih. Rokok menemani kita untuk mencairkan suasana dengan calon mertua. Rokok menemani kita dikala menunggu bus yang akan mengantar kita ke suatu tempat. Rokok menemani kita di jenuhnya perjalanan yang melelahkan. Rokok menemani kita dikala kita dirundung percecokkan dengan teman. Jika sehabis makan maka rokoklah cuci mulutnya.

Manfaat rokok dari gaya hidup. Merokok adalah seni. Demikian pernah bapak kepala desa tempat saya KKN (Kuliah Kerja Nyata) di daerah wonogiri sana pernah berkata kepada saya. Saya belum begitu mengerti apa maksudnya merokok adalah sebuah seni atau kesenian. Jika merokok adalah seni maka merokok juga merupakan sebuah keindahan. Dari mana segi indah dari merokok tersebut? Saya juga tidak begitu mengerti. Walaupun demikian kemungkinan besar pemahaman merokok adalah seni bisa ditelusuri dari perilaku para perokok. Merokok sering kali membutuhkan ketrampilan tertentu. Misanya cara menyulut rokok pun kadang ada ciri khas yang menarik dan membikin perhatian kita. Atau bisa jadi cara melinting bagi yang lebih suka merokok dengan cara ini. Gaya hidup dari para perokok pun bisa berbeda-beda, dan terkadang membikin decak kagum. Memainkan rokok yang berada ditanganpun kadang memerlukan keahlian tertentu. Jenis-jenis rokok pun memiliki segmentasi masyarakat yang berbeda-beda. Mungkin ini yang dinamakan gaya hidup.

Disini saya ingin menegaskan bahwa tulisan ini tidak berarti bahwa saya mendukung atau memihak para perokok. Dari segi kesehatan dan kenyamanan memang merokok lebih banyak keburukannya di bandingkan manfaatnya. Hanya saja memang perlu regulasi yang lebih baik untuk menyeimbangkan atau menyelaraskan antara manfaat dari rokok dan keburukan dari rokok tersebut. Bagi anda para perokok selamat merokok dan saya anjurkan juga untuk menghormati para non smoker atau yang tidak merokok. Dan bagi para non smoker saya anjurkan juga untuk tidak menghujat atau membenci setengah mati para perusahaan rokok maupun para perokok tersebut. Sebagai sebuah realitas yang kemungkinan akan selalu mengelilingi kita, rokok maupun kebiasaan merokok merupakan sebuah fenomena yang patut kita sikapi dengan kelapangan dan kearifan. Rokok membantu kita sekaligus menghancurkan kita.

Manfaat Rokok Bagi Manusia

Gak adil rasanya kalau kita selalu menjudge negatif sepuntung rokok padahal kita sendiri belum pernah merasakan dan menjadi penikmat rokok ibarat kata pepatah ‘dont judge a book by its cover‘.

Nah dari beberapa survey yang kita dapat ternyata banyak fakta menarik yang kita simpulkan sebagai manfaat sebuah rokok, berikut hasilnya;

1. Mendukung program pemerintah dalam menekan (mengurangi) jumlah penduduk. Berikut data-data yg dilansir WHO:

- Setiap Menit, 60 Orang Mati Karena Rokok

- 100 juta kematian tercatat akibat tembakau pada abad ke 20 lalu. Jika tren ini terus berlanjut, akan ada kenaikan hingga satu miliar kematian pada abad ini

- di Indonesia terjadi 1.174 kematian perhari akibat asap rokok.

2. Bisa menjadi batu loncatan untuk karir yangg lebih tinggi. (dari perokok berpotensi jd alkoholic, narkoba, dsb). Peneliti kesehatan dari Universitas Indonesia, Rita Damayanti berujar rokok adalah pintu gerbang menuju perilaku yang lebih berisiko. “Rokok adalah batu loncatan (stepping stone) untuk mengambil risiko yang lebih besar,” tuturnya. Menurut data penelitian Rita, orang yang pernah merokok akan berisiko 13 kali menenggak alkohol, 7,03 kali berhubungan seks pranikah, dan 1,3 kali kecanduan narkoba.

3. Mempercepat proses kerja birokrasi pemerintah. Sudah sangat lazim kalo birokrasi di Indonesia terkenal ruwet dan lama.. idiom yg dianut aparat birokrasi adalah: Kalau bisa diperlambat, kenapa harus dipercepat…

Tapi semua itu akan berubah drastis ketika ada yg namanya: “uang rokok”. Segala urusan birokrasi seperti bikin KTP, SIM atau ngurus surat/administrasi di Kantor2 dinas, atau malah ketika ditilang, prosesnya akan cepat dan mudah bila ada “uang rokok”.

4. Mengurangi (jumlah) orang miskin. Lebih dar 50% perokok berasal dari kalangan menengah ke bawah. Dan rata-rata orang miskin membelanjakan lebih dari 25% penghasilannya utk konsumsi rokok. Jika makin banyak orang miskin yang merokok, maka jumlah orang miskin makin berkurang.

5. Bisa membentuk PARTAI PEROKOK INDONESIA dan memenangkan PEMILU. “Sekitar 31,4 persen atau 72,8 juta jiwa penduduk Indonesia adalah perokok,” ungkap Tjandra Yoga Aditama, dokter ahli paru-paru dari Rumah Sakit Persahabatan. Bila perokok indonesia bikin partai akan bisa memenangkan pemilu, karena sekitar 31% penduduk indonesia adalah perokok. Minimal dapat kursi di DPR

6. Berbuat amal kebaikan; kalau ada orang yang mau pinjam korek api selagi main game paling tidak sudah siap / tidak mengecewakan orang yang ingin meminjam.

7. Baik untuk basa-basi / keakraban; Kalau ketemu orang misalnya di Tempat kita main game kita bisa tawarkan rokok. Kalau basa-basinya nawarin uang kan boros.

8. Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif, maka untuk mengurangi resiko tersebut aktiflah merokok.

9. Menghindarkan dari perbuatan jahat karena tidak pernah ditemui orang yang membunuh, mencuri dan berkelahi sambil merokok.

10. Memberikan lapangan kerja bagi buruh rokok, dokter, pedagang asongan, pembuat asbak, pabrik kemasan dan perusahaan obat batuk.

11. Bisa menambah suasana pedesaan/nature bagi ruangan ber AC dengan asapnya, sehingga seolah-olah berkabut.

12.Membantu program KB dan mengurangi penyelewengan karena konon katanya merokok bisa menyebabkan IMPOTEN

13. Melatih kesabaran dan menambah semangat pantang menyerah karena bagi pemula merokok itu tidak mudah; batuk-batuk dan tersedak tapi tetap diteruskan (bagi yang lulus).

14. Menambah kenikmatan: sore hari minum kopi dan makan pisang goreng sungguh nikmat. Apalagi ditambah merokok !

15. Anti maling, suara perokok batuk berat di malam hari mujarab untuk mengusir penjahat.

17. Membantu shooting film keji, rokok digunakan penjahat buat nyundut jagoan yang terikat di kursi.

18. Film jagoan pasti lebih cool bila sambil ngerokok.

19. Membuat awet muda, karena konon orang yang merokok berat belum sampai tua udah mati duluan kena kanker paru-paru. Fakta lain …sekitar 30% orang meninggal di dunia adalah perokok. 70%-nya bukan perokok..!!

20. Bahan inspirasi dan pendukung membuat Tugas Akhir, sehingga seharusnya dicantumkan ucapan terima kasih untuk rokok pada kata sambutan.