TRIBUNKALTENG.COM, BATAM – Kebiasaan buruk merokok bisa memicu terbentuknya oksidan (radikal bebas). Sebab di dalam kandungan rokok itu terdapat produktifitas H2O2 meningkat secara drastis. Jika hal itu terjadi maka antioksidan akan menurun. Zat racun di dalam rokok, seperti H2O2 akan merusak spektrin (kulitnya sel darah merah) bahkan deformabilitas (elastisitas) eritrosit menurun tajam.
Jika eritrosit tidak elastis maka ia tidak mampu melewati mikrovaskuler (kapiler). Akibatnya terjadi gangguan oksigenasi sel. Hal ini seperti yang dipaparkan oleh alumni S2 bidang llmu Kedokteran Dasar (Patobiologi) Program Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Jawa Timur tahun 2010, Wahyudi Widada SPk MKed. Dia memaparkan kajian ilmiahnya itu dalam Talkshow Ramadan di Mega Mall, Batam Selasa (16/8/2011) kemarin.
“Terapi mengeluarkan darah dari permukaan kulit atau bekam merupakan cara pengobatan yang sangat hebat. Prinsip kerjanya mengeluarkan darah dari area tertentu melalui media punggung atau bagian lainnya. Ketika darah dihisap keluar melalui alat maka kandungan sel-sel darah yang rusak akan diganti (regenerasi sel darah merah) oleh ginjal dan sumsum tulang,” jelas Wahyudi Widada SPk MKed.
Dalam tesis yang pernah dibuat tahun 2009 lalu, jelas dia, bekam bisa menstimulasi produksi eritrosit baru dan mengganti eritrosit lama yang dikikis karena terpapar oksidan. Menurutnya, jenis penelitian yang pernah dilakukan itu bersifat quasy experimental. Pada penelitiannya, pembagian kelompok subjek penelitian dibagi menjadi dua. Pertama Kelompok K-0 sebagai kontrol, caranya dilakukan dua kali pengambilan darah pada vena mediana cubiti sebanyak 4 mililiter (4 cc), yaitu pada hari pertama dan hari ke-15.
Selanjutnya kelompok K-1 dilakukan sebagi kelompok perlakuan 15 menit sebelum bekam dan 15 hari setelah bekam diambil darah melalui vena mediana cubiti sebanyak 4 mililiter. Kesimpulan dari penelitian (tesis) dia selama ini mengungkapkan nilai deformabilitas eritrosit sebelum perlakuan adalah terendah 85,39 persen dan tertinggi 99,05 persen serta rerata 93,27 persen. Dan nilai deformabilitas eritrosit sesudah perlakuan adalah terendah 91,05 persen, tertinggi 99,56 persen serta rerata 96,72 persen.
“Selain niat yang kuat, dengan terapi bekam bisa mengurangi rasa kecanduan pada seseorang yang sudah lama ingin berhenti merokok,”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar